“YANG paling sedih dalam kehidupan adalah bila anak/keluarga kita pintar, tapi tak mampu sekolah karena tidak ada biaya. Atau kita lagi sakit tapi tak ada biaya untuk berobat.”
Fakta ini terjadi di masyarakat. Karena itu calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumsel, Ir H Mawardi Yahya – Dr Hj RA Anita Noeringhati, SH, MH yang populer disingkat MATAHATI, mengusung kembali Program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Bagi Masyarakat Sumsel, yang dulu program ini diusung oleh Gubernur H Alex Noerdin.
MATAHATI melihat bahwa program sekolah dan berobat gratis, sangat membantu masyarakat, terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kemudian program ini juga akan meringankan beban sekolah, karena ada alternatif sumber dana yang lain selain dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), yang berasal dari APBN.
Kita tahu untuk meningkatkan kualitas sekolah, terutama dalam proses belajar – mengajar, butuh dana yang memadai. Dengan adanya dana Program Sekolah Gratis (PSG) maka beban komite sekolah dapat dikurangi, karena untuk mengumpulkan sumbangan dari wali siswa tidaklah gampang, apalagi di daerah-daerah.
Begitu juga dengan adanya program berobat gratis, juga akan sangat membantu masyarakat yang tidak tercouper Askes/BPJS. Kita tau kalau menjadi anggota BPJS mandiri, tentu akan membebani masyarakat, karena harus merogoh kocek sendiri untuk membayar iuran bulanan/tahunan. Memang sekarang ini ada program daerah yang mirip dengan BPJS, khusus bagi masyarakat tidak mampu. Tapi dengan adanya program berobat gratis dari Pemprov Sumsel, maka beban APBD Kabupaten/kota untuk mendanai “BPJS Daerah” ini dapat dikurangi. Sehingga masih bisa untuk mendanai program pembangunan lainnya. Apalagi mayoritas kabupaten /kota anggaran APBD-nya masih banyak yang rendah.
Namun anehnya bahkan sungguh aneh, justru ada pihak yang menilai program sekolah dan berobat gratis yang kembali diusung MATAHATI, sudah Jadul (jaman dulu/ketinggalan jaman)) alias basi. Apakah ini hanya faktor kehabisan isu politik yang mau “dijual” ke publik, atau karena kekhawatiran akan menggerus suara calon yang tidak mengusung program pro rakyat ini. Apalagi dulu program sekolah dan berobat gratis inilah, yang mengangkat perolehan suara Alex Noerdin pada Pilkada Sumsel tahun 2008 dan 2013. Dan diyakini sampai sekarang pun masih banyak masyarakat Sumsel yang membutuhkan program sekolah dan berobat gratis tersebut.
Bagi MATAHATI (Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati), walau ada yang bilang program sekolah dan berobat gratis sudah Jadul, tidak akan surut untuk mengusung program tersebut. Karena fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang mengharapkan program sekolah dan berobat gratis tersebut kembali dihidupkan.
Apalagi Pak Alex Nordin dan keluarga, serta para pendukungnya yang tergabung dalam Relawan Ungu, sangat mendukung MATAHATI kembali mengusung program sekolah dan berobat gratis yang pernah diprogramkan era Gubernur Alex Noerdin tersebut.
Melalui putrinya, Lury Eliza Alex secara gamblang menyampaikan bahwa Relawan Ungu yang ikut memenangkan Pak Alex Noerdin pada Pilkada tahun 2008 dan 2013 lalu, pada Pilkada tahun 2024 ini, mendukung dan berjuang untuk memenangkan pasangan H Mawardi Yahya – Hj RA Anita Noeringhati (MATAHATI).
Pernyataan anak bungsu Alex Noerdin yang disampaikan dihadapan ribuan Relawan Ungu dan simpatisan Alex Noerdin, saat senam bersama MATAHATI di Lapangan BKB Palembang, Sabtu 12 Oktober 2024, antara lain didasari program MATAHATI banyak yang pro rakyat. Diantaranya tentu Program Sekolah dan Berobat Gratis Reborn.
” Tidak ada pilihan lain bagi Relawan Ungu, pada Pilkada Sumsel nanti wajib memilih dan memenangkan MATAHATI, ” teriak Lury dengan suara bergetar.
MATAHATI dalam visi-misinya, memang kembali mencanangkan Sekolah Gratis dan Berobat Gratis, program pro rakyat yang dulu dicanangkan Alex Noerdin. Program sekolah dan berobat gratis ini sangat membantu masyarakat, karenanya ketika program ini seperti “hilang” dalam 5 tahun terakhir, banyak masyarakat yang kecewa.
Mawardi dan Anita tahu dengan suara hati masyarakat tersebut, sehingga program sekolah dan berobat gratis ini kembali mereka canangkan. MATAHATI tidak segan mengatakan bahwa program di era Gubernur Alex Noerdin ini, masih sangat diperlukan masyarakat, apalagi bagi masyarakat ekonomi lemah.
Bagi MATAHATI tidak ada istilah program Jadul (Jaman dulu), sepanjang program tersebut bermanfaat bagi masyarakat banyak. (*)