OGAN ILIR, Begawan indonesia.com Jelang pencoblosan mendadak dana pembuatan sumur bor cair sebesar Rp 1,2M dari Dinas Pertanian Ogan Ilir (OI). Dana tersebut berasal dari Pemkab dan DAK APBN.
Sedikitnya 10 kelompok tani yang mendapatkan bantuan untuk pembuatan sumur bor sedalam 60-70meter yang bertujuan mengairi sawah dan tanaman holtikuktura. Desa yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Desa Pulau Negara Kecamatan Pemulutan Barat, Desa Teluk Kecapi Kecamatan Pemulutan Induk, Desa Sungai Rotan Kecamatan Rantau Panjang, Desa Pandan Arang Kecamatan Kandis,kelompok tani dari keempat desa tersebut masing-masing mendapatkan bantuan Rp150juta, saat ini dana sudah dicairkan 70persen masing-masing Rp105jutaan. Dana bersumber dari APBD Pemkab OI
Sementara enam kelompok tani dari enam desa lainnya yaitu Desa Munggu Tanabang Ulu, Desa Sukajadi, Desa Rama Kasih, Desa Kuang Anyar, Desa Kelampadu semuanya berasal dari Kecamatan Muarakuang. masing- masing mendapatkan Rp 200juta, namun baru 4 kelompok yang cair, perkelompok masing-masing Rp140juta. Sehingga total dana yang sudah dicairkan Senin (7/12) senilai Rp1.260.000.000. Dana bersumber dari DAK APBN.
“Setiap kelompok 20-30orang yang anggotanya petani.Sepertinya dananya cair kemarin diterima para kelompok, kabarnya disetorkan lagi ke dinas entah ada oknum siapa yang menampungnya. Kita pertanyakan kok mencairkan dana ini jelang pilkada soalnya besok (Rabu 9 Desember-red) hari pencoblosan. Sebenarnya dana DAK kan sudah ada sejak beberapa bulan lalu, kok memilih mencairkan saat ini. Kita jadi bingung, jangan-jangan uangnya untuk saweran jelang pencoblosan,”kata Ded warga Kecamatan Muarakuang
Sementara itu Petugas PPTK Dinas Pertanian OI Supandi mengakui jika dana untuk pembuatan sumur bor sudah cair. “Ya baru 4 kelompok yang cair sisanya 2 kelompok masih menunggu, baru 70persen nanti sisanya setelah pekerjaan selesai, terakhir sampai 24 Desember. Yang jelas uang langsung di setorkan ke perusahaan untuk pembelian peralatan mesin bor di Surabaya. Tukang juga sudah mulai bekerja. Jadi tidak ada itu namanya setoran diterima oleh oknum dinas apalagi sampai uanganya mau disalahgunakan untuk pilkada. Tidak ada sama sekali,”tegasnya
Disinggung soal dana DAK seharusnya bisa dicairkan beberapa bulan sebelumnya, ia mengatakan persoalan teraebut karena terbentur covid 19.
“Inikan masuk ABT karena covid jadi ada perubahan anggaran, alhamdulillah jelang akhir tahun bisa cair,”jelasnya
Senada Supandi, Petugas PPTK Dinas Pertanian Ansori juga menegaskan jika dana yang sudah dicairkan dari Bank Sumsel Babel sudah diterima kelompok dan sudah disetorkan ke perusahaan untuk pembelian mesin bor.
“Kami bekerja sesuai aturan, jadi tidak ada hubungan sama sekali antara pilkada dengan pencairan dana ini,” katanya
Kadis Pertanian OI Hasnandar menegaskan bahwa tidak ada hubungannya pencairan dana tersebut dengan pilkada,”apalagi sampai untuk disalahgunakan.
Mereka juga setuju dicairkan dananya dengan persyaratan 24 Desember pekerjaan tersebut selesai,”tegasnya. R316