INDRALAYA, Begawan Indonesia.com – Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM KM Unsri) Indralaya, mengambil langkah terkait heboh berita adanya dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dosen terhadap mahasiswanya, di dalam lingkungan kampus terbesar di Sumatera Selatan itu.
Melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unsri Ifeh, pihak BEM KM Unsri mengatakan mereka sudah menerima laporan tersebut.
“Menanggapi berita viral terkait kejahatan seksual dilingkup Unsri, BEM KM Unsri sudah menerima laporan tersebut,” kata Ifeh.
Ditambahkan Ifeh, saat ini BEM KM Unsri sudah berkomunikasi dengan korban melalui akun Twitter korban (akun anonim).
Dan berdasarkan keterangan korban di akunnya, ia sudah melaporkan tindakan pelecehan tersebut ke Kepala Program Studi (Kaprodi) nya.
“Saat ini BEM KM Unsri lewat laman twiter sudah berkomunikasi dengan korban melalui twiter korban (Akun Anonim), dan saat ini korban berdasarkan keterangannya di akun anonim tersebut, sudah melaporkan ke korprodinya dan katanya telah menyiapkan laporan tertulis terkait kasus yang dia alami,” tambah Ifeh
Diterangkan, pihak BEM KM Unsri sudah mencoba menelusuri identitas korban. Pihak BEM juga menawarkan kepada korban untuk menceritakan apa yang menimpa dirinya termasuk membuka identitasnya yang tentu akan dijaga kerahasiaannya.
BEM juga akan membantu pemulihan korban dan melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan akan mengawal serta akan mengutus tuntas kasus itu sampai mendapatkan kejelasan agar kasus itu tidak terulang lagi.
“Dan kami BEM Unsri melalui Kementerian Pemberdayaan p
Perempuan akan terus mengawal serta mencoba mengusut tuntas kasus ini sampai mendapatkan kejelasan agar tidak terulang kembali hal serupa,” tegas Ifeh.
Seperti diberitakan jagat media sosial terutama Twiter di Sumatera Selatan heboh oleh adanya pengakuan salah seorang diduga mahasiswa Unsri yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosennya.
Dalam pengakuannya di akun@UNSRIFESS itu mahasiswa tersebut membuat pengakuan bahwa dirinya menjadi korban pelecehan oknum dosennya saat hendak meminta tanda tangan usai sidang.
Pengakuan itui sontak membuat tanah bumi sriwijaya menjadi ramai.
Dari hasil pantauan di akun twitter @UNSRIFESS mahasiswa itu menceritakan bahwa kronologisnya saat itu ia bersama adik tingkatnya datang ke kampus pada tanggal 25 September 2021 di mana oknum dosen itu juga ada.
Ia bermaksud menemui dosen itu di kampusnya untuk minta tanda tangan.
Saat bertemu oknum dosen itu menanyakan mengapa ia lambat selesai ada kendala apa.
Mahasiswa itu lalu menceritakan masalahnya dimana ia sempat vakum karena orang tuanya nyaris bercerai sampai ekonomi keluarganya yang sulit.
Oknum dosen itu makin banyak pertanyaan hingga akhirnya oknum dosen itu memeluk dan mencium mahasiswa itu bahkan sampai membuka baju bagian atas mahasiswa tersebut dan merabanya.
Korban mengaku tidak bisa menolak atau melawan karena panik dan shock. Ia juga takut melawan karena urusannya belum selesai.
Akhirnya karena tidak tahu mau mengadu kemana karena dirinya tidak punya bukti maka ia menulis ke admin akun @unsrifess sembari meminta di repost.
Mahasiswa itu juga menulis bahwa dirinya masih trauma dan jijik terbayang kejadian itu, apalagi membayangkan urusannya belum selesai di kampus Unsri dan harus betemu oknum dosen itu.
Hingga saat ini identitas mahasiswa yang mengaku menjadi korban pelecehan dan oknum dosen serta fakultasnya belum diketahui. R316