Kain Gebeng Kain Khas Kabupaten Ogan Ilir, Sempat Nyaris Punah Kini Bangkit Kembali

OGANILIR, Begawan Indonesia.com – Kain Gebeng merupakan kain tenun tradisional khas Kabupaten Ogan Ilir. Jenis kain ini banyak dibuat oleh para penenun di Desa Limbang Jaya dan Tanjung Pinang Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Pada zaman dahulu pengguna kain ini adalah kalangan bangsawan maupun pejabat pemerintahan dan digunakan dalam acara resmi yang bersifat tradisional maupun kenegaraan.

Bahan dasar kain Gebeng berasal dari benang biasa, benang super, sutera dan benang emas. Sedangkan pewarnaan menggunakan pewarna bahan alam dari kayu tinggi dan secang.

(BI/Ist)

“Ada berbagai.motif kain Gebeng seperti Motif Es Lilin, dan Motif Limar. Pembuatan kain Gebeng dilakukan dengan gedokan dan (alat tenun bukan mesin (ATBM),” kata Ketua Dekranasda Ogan Ilir Tikha Alamsjah Panca Wijaya

Tikha Alamsjah Panca Wijaya menjelaskan, saat ini kain Gebeng telah banyak dimodifikasi untuk dijadikan baju, jas, tas dan lain berbagai aksesoris lainnya sehingga lebih fashionable dan lebih mengikuti perkembangan zaman namun tetap melekat pada nilai adat dan budaya leluhur,.

Diceritakan Tikha Alamsjah Panca Wijaya, pada tahun 2021 tinggal terrsisa 8 orang penenun kain Gebeng yang kebanyakan sudah lanjut usia. Sehingga dikawatirkan keberadaan kain Gebeng yang merupakan kain asli Ogan Ilir itu akan punah karena tak ada yang menenun lagi.

Ketua Dekranasda Ogan Ilir Tikha Alamsjah Panca Wijaya dengan memakai pakaian dari Bahan Kain Gebeng menjadi Nara Sumber Talk Show di acara Dekranas Expo di Kota Solo (BI/Ist)

Oleh sebab itu dengan tujuan ingin melestarikan dan menanamkan rasa memiliki, rasa bangga atas budaya leluhur, serta untuk mengangkat minat pariwisata dari sisi kerajinan, termasuk untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin, ia selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Ogan Ilir berupaya mengangkat kembali keberadaan kain Gebeng melalui proses regenerasi pengrajin Kain Tenun Gebeng.

“Caranya dilaksanakan kegiatan pengembangan dan pelatihan untuk penenun kain Gebeng pemula dari anak muda, selanjutnya mereka diberikan kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan potensi untuk memenuhi kebutuhan Kain Tenun Gebeng sebagai Wastra dalam rangka HUT Kabupaten Ogan Ilir ke-20 pada tahun 2024 Januari kemarin” jelas istri Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar ini.

Dukungan Pemkab Ogan Ilir sendiri terhadap kelestarian kain Gebeng cukup tinggi. Terbukti pada pameran dalam rangka peringatan HUT kabupaten Ogan Ilir tahun 2024 lalu Pemkab Ogan Ilir membeli sebanyak 100 lembar kain Gebeng.

Salah satu jenis Kain Gebeng (BI/Ist)

Pemkab Ogan Ilir melalui Bupati Panca Wijaya Akbar juga membuat aturan yang bertujuan agar kain Gebeng bisa terus exis. Kebijakan itu ialah menjadikan ASN dilingkungan Pemkab Ogan Ilir dihimbau menggunakan pakaian berbahan kain Gebeng setiap hari Kamis dengan motif dan warna bebas. Dampaknya permintaan kain Gebeng meningkat.

Tidak hanya itu, untuk melestarikan keberadaan kain Gebeng, Dekranasda Ogan Ilir melalui program Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kemendikbud Ristek RI melatih 35 warga berusia 17-30 tahun yang putus sekolah cara menenun kain Gebeng.

“Dampaknya saat ini penenun kain Gebeng yang berusia muda marak kembali dengan produksi cukup lumayan, sekitar 70 lembar per bulan dengan pengerjaan 2 minggu hingga 1 bulan perlembar,” sambung Tikha Alamsjah Panca Wijaya.

Sedangkan untuk bantuan penjualan dan pemasaran, penenun kain Gebeng dan hasil produksinya secara bergiliran diajak mengikuti pameran berskala nasional dan lokal seperti pameran Dekranas Expo tahun 2024 di Solo, Pameran Kriya Nusa di JSCC Jakarta 2023, pameran Sumsel Expo di Yogyakarta 2022, Festival Sriwijaya 2023, Festival Anjungan dan Festival UMKM di Palembang 2023.

(BI/Ist)

“Alhamdulillah selalu ada transaksi di setiap pameran tersebut yang membuktikan kain Gebeng mendapat tempat di hati masyarakat terutama para ibu-ibu” pungkas Tikha Panca Wijaya.

Harga jual kain Gebeng perlembar adalah berkisar antara Rp 800.000 – Rp 1.650.000 tergantung jenis benang yang digunakan.**