Mawardi Berjiwa Pembaharu Namun Tetap Menghargai Senior,. Catatan : Drs H Iklim Cahya, MM (Wartawan/Pemerhati Politik dan Sosial)

Bersama istri tercinta HJ Fauziah Mawardi (BI)

JANGAN melupakan sejarah (Jas Merah), pesan fenomenal dari Bung Karno ini ternyata dipegang oleh H Mawardi Yahya, kandidat Gubernur Sumatera Selatan masa jabatan 2025 – 2030. Hal tersebut terlihat dari silaturrahminya dengan sejumlah mantan Gubernur Sumsel seperti H Ramli Hasan Basri (Gubernur Sumsel periode 1988 – 1998), H Rosihan Arsyad (1998 – 2003), H Syahrial Oesman (2003 – 2008), serta H Alex Noerdin (2008 – 2018). Selain silaturrahmi, Mawardi Yahya yang merupakan Wagub Sumsel periode 2018 – 2023, juga mohon doa dan dukungan, sekaligus minta nasihat dan masukan.

Drs H Iklim Cahya, MM

Tentu sikap seperti ini hanya muncul dari orang yang memiliki jiwa besar dan sikap rendah hati. Tidak merasa dirinya lebih hebat. Dan itu biasanya muncul dari orang yang kariernya memang berangkat dari “rahim” rakyat.

Seperti diketahui Mawardi Yahya memang meniti karier politik dari bawah. Ia memulainya dari menjadi pengurus partai tingkat kabupaten, lalu menjadi caleg dan terpilih, terus menjadi ketua DPRD kabupaten, baru kemudian menjadi bupati, selanjutnya baru masuk ke tingkat provinsi menjadi wakil gubernur (Wagub).

Dengan pengalaman meniti karier berjenjang seperti ini, Mawardi menyadari pentingnya masukan dan nasihat dari para senior yang memiliki pengalaman di dunia pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

BACA JUGA ;

Organisasi Masyarakat Batak Sumsel Nyatakan Dukung Pencalonan Mawardi Yahya di Pilgub 2024

Ramli Hasan Basri adalah Gubernur Sumsel yang menorehkan peninggalan yang luar biasa. Pak Ramli yang mengawali membuka kawasan Jakabaring dengan program reklamasi. Walau saat itu ia banyak dikritik terkait ganti rugi lahan dan kemungkinan hilangnya area resapan air. Di era Pak Ramli juga dibangun Upper Komering utk mengatur irigasi di persawahan Belitang dan Lempuing, sebagai lumbung beras Sumsel.

Kemudian membangun jalan dan jembatan Musi II, sebagai akses jalan antar kota dan mengurangi beban jembatan Ampera. Ia juga merintis dibangunnya Lapangan Terbang (Lapter) guna menghidupkan objek wisata Danau Ranau. Kendati program yang terakhir ini tidak sukses.

Begitu pula di masa Gubernur H Rosihan Arsyad. Perwira Tinggi AL yang cerdas ini, merintis dibangunnya sarana olahraga di Jakabaring, renovasi Masjid Agung, dan Bandara SMB II Palembang. Kinerja Pak Rosihan ini diteruskan oleh penggantinya Gubernur Syahrial Oesman, karena Rosihan Arsyad hanya menjabat selama satu periode. Termasuk mencanangkan dan merintis Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api. Syahrial juga menggalakkan sepakbola Sumsel dengan mendirikan Sriwijaya FC. Pada era Pak Syahrial, Sriwijaya FC meraih prestasi double winner dengan menyandingkan Piala Liga dan Piala Indonesia.

BACA JUGA :

Mawardi Petarung Sejati, Tidur di Tanah pun Jadi

Hal yang sama dilakukan oleh Gubernur H Alex Nordin, dengan melengkapi sarana dan prasarana olahraga di Jakabaring sehingga menjadi Jakabaring Sport City (JSC).

Kalau Rosihan Arsyad yang menyanggupi Sumsel sebagai tuan rumah PON XVI tahun 2004. Syahrial yang menyelenggarakannya, dan membawa Sumsel Juara Umum PON saat itu. Lalu di masa Pak Alex Noerdin Sumsel dipercaya menjadi tuan rumah Sea Games (SG) , Islam Solidarity Games (ISG), dan Asian Games (AG) bersama DKI Jakarta. Selain berbagai event olahraga kelas nasional dan internasional lainnya.

Dengan banyaknya event-event berkelas ini, membuat banyak orang datang ke Palembang, ibu kota Bumi Sriwijaya. Bandara menjadi ramai, hotel-hotel penuh, taksi panen, dan jualan-jualan khas Palembang laris manis, serta ekonomi bergerak.

Bukan itu saja di era Alex Noerdin juga dibangun jembatan Musi III, IV dan VI, serta LRT, yang membuat kota Palembang makin megah. Ditambah lagi dibangun sejumlah mall dan super market.

BACA JUGA :

PILKADA OGAN ILIR 2024 H-1 Batas Waktu Pengembalian Baru Panca-Ardani yang Mendaftar Sebagai Cabup-Cawabup di Partai Nasdem Ogan Ilir

Mawardi Yahya juga memiliki tipe pendobrak dan pembaharu, seperti sejumlah mantan Gubernur ini. Dalam skala kabupaten, berbagai terobosan sudah dilakukannya, mulai dari membuka ratusan Kilometer jalan guna membuka daerah terisolir, pembangunan jembatan skala besar, hingga membangun perkantoran terpadu yang juga membuka daerah yang sebelumnya “mati”.

Karena itu diyakini, bila Mawardi Yahya dipercaya sebagai Gubernur Sumsel pada Pilkada 27 November 2024 nanti, pastilah berbagai terobosan yang membanggakan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat akan dilakukan lelaki berambut perak ini. Seperti halnya yang telah ditunjukkan para gubernur sebelumnya. (*)