Panca Ajak Warga Ogan Ilir Tidak Membuka Lahan Dengan Cara Dibakar

Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Mawardi menuju lokasi Apel Siaga Penaggulangan Karhutla di Kebun Raya Sriwijaya Ogan Ilir (BI/IST)

OGAN ILIR Begawan Indonesia.com Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan Panca Wijaya Mawardi (PWM) mengajak warganya untuk membuka lahan tidak dengan cara dibakar.

Bupati Panca turut meninjau lokasi embung tempat penampungan air yang diresmikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru (BI/IST)

Menurut Panca pembukaan lahan dengan cara dibakar tersebut dapat berpotensi menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Pasti akan kita terus sosialisasikan kepada masyarakat melalui kepala desa, camat dengan mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama agar warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar, akan kita carikan pola sosialisasinya supaya lebih dapat diterima oleh masyarakat, apalagi ini sudah menjadi agenda tahunan” jelas Panca disela-sela menghadiri Apel Siaga Penaggulangan Karhutla Kebun Raya Sriwijaya Ogan Ilir hari ini Selasa (9/3/2021)

Panca berfoto bersama anggota BPBD Ogan Ilir yang akan diterjunkan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Ogan Ilir (BI/IST)

Panca menambahkan, ia juga akan menginstruksikan kepala desa dan camat serta pihak terkait lainnya untuk berupaya dan memastikan di Ogan Ilir Ini tidak ada lagi kebakaran lahan.

Baca juga : Hari Kedua Berkantor, Bupati Panca Keliling Komplek Perkantoran Tanjung Senai Cek Pelayanan Rumah Sakit Daerah dan Tinjau Danau Teluk Seruo

Apalagi, jelas Panca, Ogan Ilir ini sudah dikenal sebagai daerah yang langganan terjadi kebakaran lahan.

“Kita sudah siapkan 110 orang tenaga dari BPBD Ogan Ilir yang akan bersinergi dengan personel  TNI-Polri dan akan disebar ke sejumlah titik untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan sedini mungkin di Ogan Ilir,” jelas Panca

(BI/IST)

Seperti diberitakan sebelumnya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memimpin Apel Siaga Penanggulangan Karhutla tingkat Provinsi Sumatera Selatan di lokasi Kebun Raya Sriwijaya Desa Bakung Ogan Ilir.

Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru mengatakan,kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan seperti penyakit menahun, oleh karena itu pemerintah provinsi dan kabupaten-kota harus selalu siaga.

Bupati Panca melakukan penyebaran bibit ikan di embung tempat penampungan air yang biru diresmikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru (BI/IST)

Pihak Pemprov Sumsel kata Herman Deru sejak tahun lalu sejak tahun kemarin  memberi stimulan sebesar 45 milyar untuk pengadaan peralatan (Penanggulangan Karhutla) yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya.

“Pemerintah tidak mendikte alat apa yang mau dibeli,tapi silahkan sesuai kebutuhan, yang butuh radio komunikasi silahkan beli, yang butuh kendaraan silahkan, mau layar ISPU indeks standar pencemaran udara silakan,kita fasilitasi, dan rata-rata lima milyar kan” kata Herman Deru

Bupati Panca nenyaksikan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya Desa Bakung Ogan Ilir (BI/IST)

Herman Deru juga mengingatkan bahwa tidak perlu lagi ada penandatanganan untuk kolaborasi (penanggulangan karhutla) di Sumatera Selatan.

“Tidak perlu dinyatakan dengan tanda tangan kolaborasi itu, ini tanggung jawab moril siapapun warga Sumatera Selatan yang berusaha dan mencari nafkah di sini, tidak perduli perusahaan swasta ataupun milik pemerintah” tandas Herman Deru

Baca juga : Wagub Mawardi Yahya : Dengan Energi Muda Tak Ada Alasan bagi Panca untuk Tidak Bekerja Keras

Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan, terhitung hari ini semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan sudah bersiaga.

Iriansyah mempersilahkan terutama pihak perkebunan untuk mendirikan posko-posko di wilayahnya.

“Berdasarkan data dari BMKG kita tahun ini masuk ke cuaca kemarau normal, dan diperkirakan kemarau akan panjang,” kata Iriansyah

Kabupaten yang masuk kategori rawan kebakaran lahan jelas Iriansyah ada 10 kabupaten-kota,  diantaranya Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas Utara dan PALI.

“BPBD Sumsel akan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten-kota serta stake holder lainnya dan mendayagunakan peralatan yang ada untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan,” pungkas Iriansyah. R316