Akun Medsos Lecehkan Profesi Jurnalis di Ogan Ilir,  Akan Dilaporkan ke Polisi Hari Jumat Esok

Firdaus Komar Ketua PWI Sumsel (BI/IST)

Ketua PWI Sumsel Mengutuk Keras dan Minta Aparat Proses Hukum

OGAN ILIR Begawan Indonesia.com Sebuah akan Facebook atas nama Hendri Dika menebar kebencian di media sosial khususnya di lingkup grup Facebook Ogan Ilir Memilih Pemimpin.

Kejadian ini bermula saat akun Hendri Dika mengkritik kegiatan Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar pada pembukaan lomba bidar mini di Kecamatan Sungai Pinang pada 7 Februari lalu.

Unggahan dengan kata tak pantas tersebut lalu coba diluruskan oleh seorang jurnalis di Ogan Ilir, Henny Primasari.

Sejumlah Pondok Di Desa Kerinjing Ogan Ilir yang Kerap Digunakan Untuk Mengonsumsi Narkotika Jenis Sabu Dirobohkan dan Dibakar Polisi

Henny menjelaskan jika kegiatan tersebut untuk meningkatkan UMKM di desa serta menjadikan lomba bidar mini agenda tahunan yang bisa jadi objek wisata.

Bukannya merespon dengan baik, akun Hendri Dika malah seperti marah dan melontarkan makian.Ia bahkan menyebut profesi jurnalis sebagai pelacur independensi.

Baca juga : Hari Kedua Berkantor, Bupati Panca Keliling Komplek Perkantoran Tanjung Senai Cek Pelayanan Rumah Sakit Daerah dan Tinjau Danau Teluk Seruo

Henny sebagai orang yang ditandai dalam kolom komentar unggahan tersebut mengaku berang.

“Unggahan dan kata-kata yang sangat tidak pantas dikemukakan di forum medsos. Akun Itu sepertinya abal-abal tidak jelas siapa pemiliknya, ibarat Akun Setan tapi selalu wara wiri di beranda. Seperti kentut tak terlihat tapi ada baunya’” kata Henny

“Miris sekali apalagi sebagai seorang perempuan dan wartawan. Sepertinya si penulis akun abal-abal lebih paham dengan saya, 17 tahun bekerja di bidang ini kok bisa dia menghina seperti itu. Dia bisa melontarkan kata-kata keji seperti itu! Kepada pihak kepolisian semoga hal ini bisa ditelusuri, dicari pemilik atau penggunanya dan ditangkap karena menyalahi UU ITE sebab sudah meresahkan dan menyebarkan ujaran kebencian. Akun-akun setan tak jelas seperti itu banyak wara-wiri diberanda media sosial, itu harus ditindak tegas secara hukum,” tukas Henny

Baca juga : Miliki Senpira Ilegal Berikut Amunisi Warga Ogan Komering Ilir Dibekuk Polisi

Henny menambahkan ia berencana melaporkan akun atas nama Hendri Dika itu ke polisi hari Jumat besok.

“Ya besok sehabis sholat Jumat saya akan melaporkan akun atas nama Hendri Dika itu ke polisi” tandas Bendahara PWI Ogan Ilir ini.

Terpisah, Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ogan Ilir, Sardinan Delisep mengatakan, jika unggahan kebencian ini dilatarbelakangi perbedaan pilihan politik, ini seharusnya tak perlu terjadi.

Baca juga : Mikhailia Panca : Sudah Saatnya UMKM Bangkit di Ogan Ilir Tercinta

“Sebaiknya tidak perlu berpolemik lagi. Kembali sama-sama mendukung program pemimpin terpilih. Kalau sudah dilantik Bupati Panca dan Wabup Ardani mari kita dukung kita beri kesempatan untuk berbuat. Inikan baru beberapa hari kerja satu bulan saja belum. Memimpin itukan butuh proses tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ayo move on kalau sudah kalah ya sudah dukung yang menang, bersatu mewujudkan Ogan Ilir Bangkit ,” kata Sardinan

Baca juga : DPRD Ogan Ilir Dukung dan Apresiasi Langkah Kapolres Yusantiyo  Memusnahkan Pondok Narkoba di Desa Kerinjing

Wartawan Harian Sumatera Ekspres ini mengatakan, aparat penegak hukum perlu menindak akun palsu yang kerjanya hanya membuat keributan di dunia maya.

“Untuk pihak aparat penegak hukum harus segera menindak agar hal seperti ini tidak diulangi lagi. Pastilah di kepolisian ada alat yang bisa melacaknya, siapa pengguna akun tersebut karena banyak akun tidak jelas memaki dan membuat ujaran kebencian dan itu tidak baik. Kalau memang terbukti bersalah ya diproses secara hukum,” tegas Sardinan.

Baca juga : Diduga Hendak Lakukan Kejahatan Warga Lahat Dibekuk Personel Tim Komodo Satreskrim Polres Ogan Ilir

Sementara itu Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar mengatakan mengutuk keras tindakan yang dilakukan akun atas nama Hendri Dika yang melakukan pelecehan terhadap perempuan dan profesi jurnalis.

“Sangat keji berkata demikian apalagi melecehkan perempuan dan melecehkan profesi kami sebagai jurnalis. Hati nuraninya dimana?, bukankah kita para jurnalis melalui media yang membuka cakrawala dunia yang bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat. Saya sebagai Ketua PWI Sumsel sangat mengutuk keras tindakan tersebut. Kami minta kepada pihak kepolisian agar ditelusuri dan diusut tuntas siapa pemilik akun tersebut, tangkap orangnya agar jangan selalu menyebarkan ujaran kebencian di FB atau dunia maya, karena melanggar UU ITE. Kalau mau mengkritik kinerja pemerintah tidak masalah namun secara baik, janganlah sampai melecehkan profesi kami sebagai jurnalis. Gunakan otak dan jari jemarimu dengan bijaksana di media sosial,”tegas Firdaus (*rel)